Indeks
Berita  

AS-China Sepakati “Gencatan Senjata” Tarif Impor, Perang Dagang Mereda

AS-China Sepakati "Gencatan Senjata" Tarif Impor, Perang Dagang Mereda
AS-China Sepakati "Gencatan Senjata" Tarif Impor, Perang Dagang Mereda

UNTUNG.TODAY, Jenewa – AS-China Sepakati “Gencatan Senjata” Tarif Impor, Perang Dagang Mereda. Setelah berminggu-minggu ketegangan, Amerika Serikat (AS) dan China akhirnya sepakat menurunkan tarif impor secara resiprokal selama 90 hari. Kesepakatan ini diumumkan Rabu (14/5/2025) sebagai upaya mengakhiri perang dagang yang mengganggu perdagangan global senilai US$600 miliar dan memicu gejolak pasar keuangan.

Kesepakatan 90 Hari
Dalam pertemuan di Jenewa, Swiss, kedua negara menyepakati pemangkasan tarif signifikan. Produk AS yang masuk ke China kini dikenai tarif 10%, turun dari sebelumnya 125%. Sementara barang China ke AS dikenai tarif 30%, dari sebelumnya 145%. “Kedua belah pihak sepakat menurunkan tarif sebesar 115% sebagai bagian dari jeda 90 hari,” ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dikutip dari CNBC .

Dampak Perang Dagang
Perang tarif sebelumnya menyebabkan gangguan rantai pasok global, ancaman stagnasi ekonomi, dan gelombang PHK. Kesepakatan ini diharapkan meredakan ketegangan dan membuka kembali alur perdagangan yang sempat terhambat.

Proyeksi Dampak Global dan Indonesia
Pengamat pasar uang Indonesia, Ibrahim Assuaibi, menilai kesepakatan ini akan menurunkan harga emas karena meredanya ketegangan geopolitik. “Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga AS pada Juli 2025 juga memengaruhi sentimen pasar,” kata Ibrahim kepada detikFinance .

Bagi Indonesia, situasi ini membawa angin segar dan tantangan. Stabilisasi hubungan AS-China berpotensi memperkuat permintaan komoditas ekspor Indonesia, seperti batu bara dan CPO. Namun, persaingan harga di pasar global tetap menjadi risiko.

Baca juga: Indonesia Resmi Mulai Negosiasi Tarif dengan AS, Fokus pada Perdagangan Adil dan Kerja Sama Strategis

Konteks Hubungan AS-China
Perang dagang dimulai sejak 2018 dan memanas kembali pada 2023 setelah AS menuduh China melakukan praktik perdagangan tidak adil. Pemangkasan tarif kali ini disebut sebagai “gencatan senjata” sementara, dengan harapan kedua negara akan bernegosiasi lebih lanjut untuk solusi jangka panjang.

Kesepakatan AS-China ini menjadi titik balik penting dalam hubungan ekonomi global. Meski demikian, ketidakpastian tetap ada mengingat durasi kesepakatan yang terbatas. Pelaku pasar kini menantikan langkah berikutnya dari kedua negara adidaya tersebut.

Exit mobile version