UNTUNG.Today, Jakarta – IHSG Menguat 5,07% di Awal Perdagangan, Respon Positif atas Kebijakan Trump. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Kamis (10/4/2025), dengan performa gemilang. IHSG dibuka melesat 5,07% , mencerminkan sentimen positif pasar keuangan Indonesia terhadap langkah Presiden AS Donald Trump yang menunda tarif tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara.
Pergerakan Awal Perdagangan
Pada awal perdagangan, sebanyak:
- 342 saham naik
- 23 saham turun
- 109 saham stagnan
Nilai transaksi tercatat sangat ramai, mencapai lebih dari Rp652 miliar , melibatkan 583 juta saham dalam 23 ribu kali transaksi . Aktivitas perdagangan yang tinggi ini menunjukkan antusiasme investor menyambut kabar baik dari kebijakan perdagangan global.
Respon Pasar Terhadap Kebijakan Trump
Sentimen positif dengan IHSG menguat merupakan dampak dari kebijakan Trump untuk menunda tarif impor selama 90 hari disambut positif oleh pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Dalam unggahannya di platform X, Trump menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena lebih dari 75 mitra dagang tidak melakukan pembalasan dan telah menghubungi AS untuk “membahas” isu-isu yang dia angkat sebelumnya.
Namun, penundaan tarif ini tidak berlaku untuk China . Trump justru menaikkan tarif untuk produk-produk China menjadi 125% , sebagai respons atas tarif pembalasan China yang mencapai 84% . Dalam pernyataannya, Trump menegaskan:
“Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap Pasar Dunia, saya dengan ini menaikkan Tarif yang dikenakan kepada China oleh Amerika Serikat menjadi 125%, berlaku segera. Pada suatu titik, semoga dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi dapat dipertahankan ataupun diterima.”
Meskipun demikian, perang dagang belum sepenuhnya berakhir. Tarif universal sebesar 10% tetap diberlakukan untuk sebagian besar negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Donald Trump Umumkan Jeda Tarif Impor: Kabar Baik bagi Indonesia, Tapi Tidak untuk China
Kebijakan untuk Kanada dan Meksiko
Untuk Kanada dan Meksiko , barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan AS-Kanada-Meksiko (USMCA) tetap bebas tarif. Namun, produk yang tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut akan dikenakan tarif sebesar 25% . Produk energi dan pupuk dari Kanada akan dikenakan tarif 10% .
Respons Uni Eropa
Sebelumnya, pada Rabu (9/4/2025), Uni Eropa telah memberikan suara untuk memberlakukan tarif balasan baru terhadap produk AS. Namun, tarif tersebut baru akan berlaku minggu depan, sehingga belum memberikan dampak langsung pada pasar saat ini.
Tarif Terpisah untuk Sektor Tertentu
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent , menyatakan bahwa tarif terpisah untuk sektor-sektor tertentu tetap berlaku. Ini mencakup:
- Mobil ,
- Baja
- Aluminium impor
Selain itu, tarif yang direncanakan untuk produk seperti kayu dan obat-obatan juga masih akan diberlakukan.
Baca juga: Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS Usai Trump Tunda Tarif Impor Selama 90 Hari
Dampak Positif bagi Indonesia
Kebijakan penundaan tarif oleh Trump membawa angin segar bagi pasar keuangan Indonesia. Negara-negara yang mendapatkan penundaan tarif, termasuk Indonesia, dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan ekspor ke AS. Sentimen positif ini tercermin dari penguatan IHSG dan aktivitas perdagangan yang ramai pada awal sesi.
Namun, pelaku pasar tetap diminta untuk waspada, karena ketegangan dagang antara AS dan China masih berlangsung. Selain itu, tarif universal 10% tetap berlaku, sehingga eksportir harus tetap memperhatikan efisiensi dan daya saing produk mereka.
Prospek Pasar Modal Indonesia
Penguatan IHSG pada awal perdagangan hari ini menunjukkan optimisme investor terhadap prospek pasar modal Indonesia. Langkah OJK dan BEI yang sebelumnya mengumumkan kebijakan relaksasi buyback tanpa RUPS juga turut memberikan sinyal positif bagi pasar. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi emiten dalam menstabilkan harga saham mereka di tengah volatilitas pasar.
Baca juga: 5 Saham Ini Malah Beri Keuntungan Saat IHSG Terperosok
Pasar keuangan Indonesia merespons positif kebijakan penundaan tarif oleh Trump, yang tercermin dari keadaan pasar dimana IHSG menguat sebesar 5,07% di awal perdagangan. Meskipun perang dagang belum sepenuhnya berakhir, langkah ini memberikan ruang bernapas bagi pasar global. Pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan situasi, terutama ketegangan antara AS dan China.
Sumber: x.com