Saham  

Trading Supply and Demand: Cara Mudah Temukan Zona Beli/Jual Seperti Institusi (Update 2025)

Trading Supply and Demand: Cara Mudah Temukan Zona Beli/Jual Seperti Institusi (Update 2025)
Trading Supply and Demand: Cara Mudah Temukan Zona Beli/Jual Seperti Institusi (Update 2025). (Sumber youtube Timothy Ronald)

UNTUNG.Today – Trading Supply and Demand: Cara Mudah Temukan Zona Beli/Jual Seperti Institusi (Update 2025). Di tengah lautan indikator teknikal yang rumit, ada satu konsep fundamental yang menjadi dasar pergerakan semua pasar keuangan: Supply and Demand. Ini adalah strategi yang tidak lekang oleh waktu karena ia tidak melacak sinyal, melainkan melacak jejak para pemain besar—bank dan institusi—yang benar-benar menggerakkan harga.

Lupakan kerumitan. Jika Anda bisa mengidentifikasi di mana order beli dan jual raksasa menumpuk, Anda bisa menempatkan diri di sisi yang benar dalam trading.

Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk menguasai strategi Supply and Demand, mulai dari definisi dasar hingga cara menemukan zona berkualitas tinggi yang berpotensi memberikan keuntungan maksimal.

Apa Itu Supply and Demand dalam Trading?

Untuk memahami konsep ini dengan mudah, bayangkan pasar tradisional.

  • Zona Supply (Penawaran): Anggap ini sebagai area di mana banyak sekali penjual tomat dengan harga tinggi. Karena pasokan melimpah, harga tomat sulit untuk naik lebih tinggi dan cenderung akan turun. Dalam trading, zona supply adalah area harga di mana tekanan jual sangat kuat, berpotensi besar untuk membalikkan harga ke bawah.
  • Zona Demand (Permintaan): Sebaliknya, ini adalah area di mana banyak sekali pembeli yang berebut tomat dengan harga murah. Karena permintaan tinggi, harga tomat sulit untuk turun lebih rendah dan cenderung akan naik. Dalam trading, zona demand adalah area harga di mana tekanan beli sangat kuat, bertindak sebagai “lantai” yang menahan harga agar tidak jatuh lebih jauh.

Intinya, pergerakan harga yang tajam terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kedua kekuatan ini. Tugas kita sebagai trader adalah menemukan di mana ketidakseimbangan besar berikutnya akan terjadi.

Cara Mengidentifikasi Zona Supply and Demand di Chart

Zona-zona ini memiliki pola pembentukan yang khas. Ada dua pola utama yang harus Anda cari:

1. Pola Zona Supply: Rally – Base – Drop (RBD)

Ini adalah pola untuk menemukan area jual yang potensial.

  • Rally: Harga mengalami kenaikan.
  • Base: Harga berhenti sejenak dan bergerak menyamping dalam rentang sempit (konsolidasi). Di sinilah institusi menempatkan order jual mereka.
  • Drop: Harga tiba-tiba jatuh tajam dari area base.
  • Zona Supply Anda adalah area Base sebelum harga jatuh.

2. Pola Zona Demand: Drop – Base – Rally (DBR)

Ini adalah pola untuk menemukan area beli yang potensial.

  • Drop: Harga mengalami penurunan.
  • Base: Harga berhenti dan berkonsolidasi sejenak. Di sinilah institusi menempatkan order beli mereka.
  • Rally: Harga tiba-tiba melonjak naik dari area base.
  • Zona Demand Anda adalah area Base sebelum harga melonjak.

3 Ciri Zona Supply dan Demand yang Kuat (High Probability)

Tidak semua zona diciptakan sama. Untuk meningkatkan peluang sukses, carilah zona dengan tiga karakteristik berikut:

  1. Pergerakan Harga Impulsif: Zona yang paling kuat adalah yang diikuti oleh pergerakan harga yang sangat tajam dan cepat (pergerakan impulsif) saat meninggalkan area base. Ini menandakan ketidakseimbangan yang sangat besar.
  2. Waktu Singkat di Area Base: Semakin sedikit waktu yang dihabiskan harga di area base, semakin baik. Ini menunjukkan bahwa order dieksekusi dengan cepat dan tegas oleh para pemain besar.
  3. Zona Masih “Fresh”: Sebuah zona dianggap fresh jika harga belum pernah kembali menyentuhnya setelah terbentuk. Zona fresh memiliki probabilitas pembalikan yang lebih tinggi karena order institusional di dalamnya masih utuh.

Strategi Praktis: Cara Trading Menggunakan Supply and Demand

Ada dua cara utama untuk memanfaatkan zona ini:

  • Trading Reversal: Ini adalah pendekatan paling umum. Anda menunggu harga untuk kembali ke zona supply atau demand yang masih fresh. Saat harga memasuki zona tersebut, Anda mencari sinyal konfirmasi (misalnya pola candlestick) untuk membuka posisi berlawanan dengan arah datangnya harga.
  • Trading Breakout: Jika sebuah zona (misalnya zona supply) berhasil ditembus ke atas dengan kuat, itu menandakan bahwa tren naik kemungkinan akan berlanjut. Anda bisa mencari peluang untuk buy setelah penembusan tersebut terkonfirmasi.

Baca juga: Belajar Analisis Teknikal dari Nol: 2 Kunci Rahasia Membaca Chart Saham & Forex untuk Pemula

Kesimpulan: Trading Menjadi Lebih Sederhana

Strategi Supply and Demand membawa kita kembali ke inti dari cara kerja pasar. Dengan fokus pada identifikasi zona-zona kunci ini, Anda bisa mengurangi kebisingan dari indikator yang tidak perlu dan mulai trading selaras dengan para pemain institusional.