Saham  

IHSG Tertahan di Area 6.700, Berpeluang Kembali Uji Support 6.510

IHSG Tertahan di Area 6.700, Berpeluang Kembali Uji Support 6.510
IHSG Tertahan di Area 6.700, Berpeluang Kembali Uji Support 6.510

UNTUNG.Today – IHSG Tertahan di Area 6.700, Berpeluang Kembali Uji Support 6.510. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan tipis pada perdagangan hari ini setelah gagal mempertahankan level tertinggi barunya di 6.697,90 , yang juga merupakan level tertinggi untuk bulan April 2025. Pada saat berita ini ditulis, IHSG berada di level 6.605,35 , turun 0,44% dari pembukaan di 6.671 .

Ketidakmampuan IHSG untuk bertahan di atas area 6.700 menunjukkan adanya tekanan jual yang mulai meningkat, meskipun indeks masih menunjukkan potensi untuk sideways dalam jangka pendek.

Kinerja Sektor dan Saham Unggulan

Pergerakan saham di sektor perbankan dan indeks terkait menunjukkan kinerja yang bervariasi. INFOBANK 15 , salah satu indeks saham utama, turun 0,13% setelah mencapai level tertinggi baru untuk April 2025 oleh tim FXStreet. Beberapa saham unggulan menunjukkan volatilitas signifikan:

  • Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA): Turun lebih dari 7 % , terpengaruh oleh gap antara penutupan kemarin dan pembukaan hari ini.
  • PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR): Naik 2,69% , mencapai level tertinggi baru tahun 2025 di 960 , menjadi saham dengan kinerja terbaik di indeks INFOBANK15.

BI Pertahankan Suku Bunga, Cermati Ruang Penurunan

Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate ) di level 5,75% , sesuai dengan ekspektasi pasar. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas inflasi dalam sasaran 2,5±1% untuk tahun 2025 dan 2026 . Namun, BI menyatakan bahwa mereka terus mencermati ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

  • Stabilitas nilai tukar Rupiah.
  • Prospek inflasi domestik.
  • Kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Keputusan ini memberikan sentimen positif bagi pasar obligasi, dengan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun turun 0,12% ke level 6,946% , melanjutkan tren penurunan dari rekor tinggi 7,235% pada awal Maret 2025. Hal ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap obligasi domestik.

Baca juga: Goldman Sachs Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akibat Tarif AS, Sarankan BI Segera Turunkan Suku Bunga

Rupiah Stabil, Fokus pada Dolar AS

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS stabil di level 16.874 , tanpa pergerakan signifikan setelah keputusan suku bunga BI. Namun, pergerakan Rupiah ke depan kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh dinamika Dolar AS, terutama terkait:

  • Negosiasi tarif antara AS dan mitra dagang utamanya, termasuk Tiongkok.
  • Data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada sesi perdagangan Amerika hari ini.

Harga Emas Antam Turun, Masih Dibayangi Ketidakpastian Global

Harga emas 1 gram Antam turun Rp22.000 ke level Rp1.969.000 , melanjutkan penurunan dari rekor tertinggi sepanjang masa di Rp2.016.000 yang dicatatkan pada Rabu pekan ini. Penurunan ini disebabkan oleh aksi profit-taking setelah lonjakan harga emas global ke level $3.500 per ons troy.

Meski demikian, harga emas dunia saat ini masih bertahan di sekitar $3.330, didukung oleh ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok serta permintaan safe-haven di tengah ketidakpastian geopolitik.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Naik 1,50%: Dampak Tarif AS-Tiongkok dan Analisis Teknikal Terkini

Analisis Teknikal IHSG

Dari perspektif teknikal, upaya pemulihan IHSG dari level terendah tahun 2025 tampaknya menemui hambatan di area 6.700 , yang merupakan resistance penting. Area ini juga menjadi lower high dari struktur lower highs dan lower lows yang terbentuk sejak akhir September 2024.

Level-Level Penting:

Resistance:

  • 6.700 : Target langsung untuk kelanjutan pemulihan.
  • 7.163 : SMA 200-hari, menjadi resistance jangka panjang.

Support:

  • 6.510 : Target sisi bawah jika penurunan berlanjut.
  • 6.400 : Batas psikologis penting jika tekanan jual meningkat.

Jika IHSG berhasil menembus 6.700 , peluang untuk melanjutkan rally menuju 7.163 akan terbuka. Namun, jika indeks gagal bertahan di atas 6.510 , risiko penurunan lebih lanjut ke area 6.400 semakin besar.

Baca juga: IHSG Menguat 5,07% di Awal Perdagangan, Respon Positif atas Kebijakan Trump

Kesimpulan: Tren Bearish Jangka Panjang

Secara keseluruhan, IHSG masih berada dalam tren bearish jangka panjang , seperti yang diindikasikan oleh posisinya di bawah SMA 200-hari dan struktur lower highs dan lower lows . Meskipun demikian, dalam jangka pendek, indeks berpotensi sideways selama bergerak di antara 6.510–6.700 .

Investor disarankan untuk memantau data ekonomi domestik dan global, terutama perkembangan negosiasi tarif AS-Tiongkok, karena hal ini dapat memengaruhi sentimen pasar secara signifikan.

Investasikan dengan bijak—tetap perhatikan fundamental dan teknikal sebelum mengambil keputusan trading!