Kripto  

Harga Bitcoin Tembus $88.200 di Tengah Sentimen Negatif terhadap Aset USD dan Peringatan Halving BTC

Harga Bitcoin Tembus $88.200 di Tengah Sentimen Negatif terhadap Aset USD dan Peringatan Halving BTC
Harga Bitcoin Tembus $88.200 di Tengah Sentimen Negatif terhadap Aset USD dan Peringatan Halving BTC

UNTUNG.Today – Harga Bitcoin Tembus $88.200 di Tengah Sentimen Negatif terhadap Aset USD dan Peringatan Halving BTC. Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa impresif pada awal pekan ini dengan menembus level psikologis $88.200. Kenaikan ini terjadi bertepatan dengan peringatan satu tahun peristiwa halving 3,125 BTC, sekaligus mencerminkan pergeseran sentimen investor dari aset berdenominasi Dolar Amerika Serikat (USD) menuju aset digital seperti Bitcoin.

Bitcoin Capai Level Tertinggi dalam Lebih dari 6 Pekan

Pada Senin (21/4/2025), Bitcoin sempat diperdagangkan di kisaran $88.260, mencetak candle harian terkuat dalam dua pekan terakhir. Lonjakan harga ini mematahkan resistance jangka pendek di level $86.000 hingga $88.000 dan membuka peluang bagi BTC untuk menguji kembali zona resistance utama di sekitar $90.000.

Volume perdagangan BTC juga mengalami peningkatan tajam, yang mengindikasikan meningkatnya antusiasme pelaku pasar. Kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan bertambah lebih dari $50 miliar dalam 24 jam terakhir, menembus angka $2,8 triliun. Ini menjadi sinyal kuat bahwa investor mulai memutar alokasi portofolionya dari aset berbasis USD ke Bitcoin.

Penurunan Indeks Dolar AS Picu Lonjakan Harga BTC

Di sisi lain, Indeks Dolar AS (DXY) mencatat penurunan harian tertajam di bulan April, menandai pelemahan sentimen terhadap kekuatan dolar. DXY merupakan indikator utama untuk mengukur permintaan terhadap instrumen-instrumen keuangan berdenominasi USD, termasuk obligasi dan sekuritas pemerintah AS. Penurunan DXY ini memperkuat hipotesis bahwa investor mencari aset alternatif seperti Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian makroekonomi.

Halving Bitcoin: Katalis Utama Kenaikan Harga

Kenaikan harga Bitcoin juga bertepatan dengan ulang tahun pertama peristiwa halving keempat yang terjadi pada 20 April 2024. Peristiwa ini memotong hadiah blok Bitcoin dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC, mengurangi pasokan BTC yang beredar secara signifikan. Pengurangan suplai ini secara historis selalu menjadi katalis utama dalam memicu reli harga jangka panjang.

Data historis menunjukkan bahwa dalam 12 bulan hingga 18 bulan pasca halving, harga BTC cenderung mengalami lonjakan signifikan. Dengan hadiah blok yang kini hanya 450 BTC per hari, tekanan pasokan semakin berat, sementara permintaan—khususnya dari institusi besar—terus meningkat.

Apa Itu Halving Bitcoin?

Peringatan halving Bitcoin yang dirayakan komunitas kripto setiap empat tahun merupakan peristiwa penting dalam ekosistem aset digital ini. Halving adalah proses otomatis dalam protokol Bitcoin yang mengurangi imbalan penambangan (block reward) menjadi setengahnya setiap 210.000 blok atau sekitar setiap empat tahun.

Tujuan utama halving adalah untuk mengendalikan laju pasokan Bitcoin dan menjaga sifat deflasi aset tersebut. Ketika Bitcoin pertama kali diluncurkan pada tahun 2009, penambang menerima 50 BTC sebagai hadiah untuk setiap blok baru yang berhasil ditambahkan ke blockchain. Sejak itu, sudah terjadi empat kali halving:

  • Halving 2012: Imbalan turun dari 50 BTC menjadi 25 BTC

  • Halving 2016: Turun dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC

  • Halving 2020: Turun dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC

  • Halving 2024: Turun dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC

Halving terbaru terjadi pada 20 April 2024, dan kini komunitas merayakan ulang tahun pertama halving 3,125 BTC tersebut. Peristiwa ini secara signifikan memperlambat laju pertambahan pasokan Bitcoin baru, dari sebelumnya 900 BTC per hari menjadi hanya sekitar 450 BTC per hari.

Dampaknya, semakin langka Bitcoin yang tersedia di pasar, apalagi saat permintaan investor institusional meningkat. Ini menjadikan halving sebagai faktor yang sering diasosiasikan dengan kenaikan harga Bitcoin dalam jangka panjang, karena menggeser dinamika penawaran dan permintaan di pasar.

Baca juga: Prediksi Tren Bitcoin Hingga April 2025: Seperti Apa Pergerakannya?

Sentimen Positif Komunitas Kripto dan Perilaku Holder Jangka Panjang

Komunitas kripto turut merayakan peringatan halving dengan berbagai pernyataan positif di media sosial. Beberapa influencer terkemuka menyebut halving sebagai “momen penting” dalam membuktikan keunggulan desain moneter Bitcoin yang bersifat deflasi. Para investor jangka panjang atau ‘hodler’ pun dilaporkan semakin enggan untuk menjual BTC mereka, yang semakin memperkecil likuiditas di bursa dan memperkuat tekanan beli.

Menurut indeks Fear and Greed yang dirilis oleh Alternative.me, sentimen pasar kripto saat ini berada dalam zona “ketakutan”. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak investor ritel masih bersikap konservatif dan pasar kemungkinan besar masih berada di fase awal siklus bull run.

Analisis Teknikal: Target Jangka Pendek Bitcoin di $88.500 – $90.000

Secara teknikal, BTC diperdagangkan di $86.814 saat artikel ini ditulis, menunjukkan penguatan sebesar 4,93% dari zona konsolidasi sebelumnya. RSI (Relative Strength Index) berada di level 60,52, menandakan tren naik masih dalam batas wajar tanpa tanda-tanda overbought. Grafik 12 jam juga menunjukkan posisi harga berada di atas tiga moving average utama (SMA 5, 8, dan 13), yang seluruhnya mengarah ke atas—sebuah sinyal klasik dari tren bullish.

Jika tekanan beli terus berlanjut, BTC berpotensi menembus $88.500 dalam waktu dekat, dengan target utama di kisaran $90.000. Namun, jika harga turun di bawah $85.300, kemungkinan struktur bullish ini akan batal. Volume perdagangan yang meningkat, ditambah struktur harga yang menguat, memberikan keunggulan bagi para pembeli dalam jangka pendek.

Kesimpulan

Kenaikan harga Bitcoin hingga melampaui $88.200 bukan hanya karena faktor teknikal, tetapi juga didorong oleh kekuatan fundamental, termasuk melemahnya daya tarik aset USD dan dampak berkelanjutan dari peristiwa halving. Kombinasi antara faktor makroekonomi, pasokan terbatas, dan permintaan yang meningkat menjadikan Bitcoin sebagai pilihan utama investor di tengah gejolak global.

Dengan sentimen pasar yang mulai membaik dan dukungan teknikal yang solid, BTC tampaknya siap untuk fase kenaikan selanjutnya. Bagi investor dan trader, ini bisa menjadi saat yang krusial untuk mengambil posisi dalam pasar aset digital yang terus berkembang ini.

Sumber: fxstreet