UNTUNG.TODAY – The Fed Mulai Tinjau Ulang Kerangka Kebijakan Moneter 2025, Powell Soroti Komunikasi dan Risiko Syok Pasokan. Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengumumkan tinjauan ulang kerangka kebijakan moneter 2025 dalam konferensi penelitian Thomas Laubach, Rabu (15/5/2025). Fokus utama adalah memperbarui strategi inflasi, meningkatkan transparansi komunikasi, dan mengantisipasi risiko syok pasokan yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi.
Tinjauan 2025: Adaptasi Pasca-Pandemi
Powell menegaskan, Fed akan mengevaluasi kembali kerangka kerja 2020 yang dibuat saat ekonomi masih dalam bayang-bayang lower bound (suku bunga mendekati nol). Kini, dengan suku bunga lebih tinggi dan inflasi mulai stabil di 2%, Fed perlu memastikan kebijakan tetap adaptif. “Kita mungkin menghadapi lebih banyak syok pasokan di masa depan. Kerangka harus mampu merespons dinamika ini,” ujarnya.
Perubahan 2020: Dari “Deviasi” ke “Kekurangan”
Pada 2020, Fed mengganti istilah “deviasi” dengan “kekurangan” dalam konteks maksimalisasi lapangan kerja, menegaskan bahwa tingkat pengangguran rendah tidak serta-merta memicu inflasi. Fed juga menerapkan average inflation targeting (AIT) untuk mengompensasi periode inflasi di bawah target. Namun, Powell mengakui pendekatan ini gagal mengantisipasi lonjakan inflasi pasca-pandemi.
Respons Agresif dan Hasilnya
Untuk menekan inflasi yang sempat mencapai 7,2% (2022), Fed menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin dalam 16 bulan. Hasilnya, inflasi PCE turun ke 2,2% pada April 2025 tanpa gejolak pengangguran—hasil yang Powell sebut “tidak biasa dalam sejarah”.
Fokus Baru: Komunikasi dan Ketidakpastian
Powell menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas untuk mengelola ekspektasi publik, terutama saat ketidakpastian ekonomi tinggi. Fed akan menyempurnakan alat komunikasi, termasuk cara menyampaikan proyeksi dan risiko, agar lebih mudah dipahami pasar.
Prinsip Utama: Target Inflasi 2% Tetap Kuat
Powell menegaskan komitmen Fed mempertahankan target inflasi 2%, yang dianggap krusial untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan lapangan kerja. “Ekspektasi inflasi yang terankor adalah fondasi kebijakan moneter efektif,” katanya.
Tinjauan 2025 akan memastikan Fed tetap tangguh menghadapi tantangan baru, seperti volatilitas inflasi dan risiko resesi. Powell menjanjikan kerangka yang lebih adaptif tanpa mengorbankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Sumber: Pidato Jerome Powell di Konferensi Thomas Laubach, Data Inflasi PCE, Laporan FOMC.