UNTUNG.TODAY – Pada hari Jumat, Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) melaporkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) di AS meningkat sebanyak 228.000 pekerjaan pada bulan Maret. Angka ini jauh melampaui ekspektasi pasar yang hanya memprediksi kenaikan sebesar 135.000 pekerjaan , dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan revisi data bulan Februari yang menunjukkan penambahan 117.000 pekerjaan (sebelumnya dilaporkan sebagai 151.000). Laporan ini memberikan gambaran positif tentang kondisi tenaga kerja AS meskipun ada ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Namun, laporan tersebut tidak sepenuhnya optimis. Tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,2% dari 4,1% di bulan sebelumnya, sementara inflasi upah tahunan—diukur dari rata-rata pertumbuhan pendapatan per jam—turun menjadi 3,8% dari 4,0% pada Februari. Meski demikian, angka partisipasi tenaga kerja meningkat menjadi 62,5% , menunjukkan bahwa lebih banyak orang aktif mencari pekerjaan.
Reaksi Pasar Terhadap Data NFP
Data Nonfarm Payrolls (NFP) yang dirilis tidak langsung memicu volatilitas signifikan terhadap Indeks Dolar AS (USD Index) , yang tetap stabil di level 102,05 , meskipun ada penguatan kecil secara harian. Namun, laporan ini kemungkinan besar akan memengaruhi sentimen investor dalam jangka waktu dekat, terutama mengingat dampak kebijakan tarif Trump terhadap proyeksi suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Pada Rabu lalu, Trump mengumumkan penerapan tarif dasar 10% untuk sebagian besar barang impor ke AS, dengan tarif yang lebih tinggi untuk produk-produk dari negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Uni Eropa. Kebijakan ini telah meningkatkan risiko resesi dan ketegangan perang dagang global, sehingga membuat pasar semakin waspada terhadap potensi kebijakan moneter The Fed.
Apa Artinya Bagi The Fed?
Dalam pertemuan kebijakan bulan Maret, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% , namun proyeksi terbaru mereka menunjukkan dua kali pemotongan suku bunga tahun ini. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa “ketidakpastian terkait perubahan kebijakan dan dampak ekonominya sangat tinggi” karena tarif yang diberlakukan oleh Trump.
Powell juga menambahkan bahwa jika pasar tenaga kerja melemah, The Fed siap untuk melakukan pelonggaran kebijakan jika diperlukan. Namun, dia menegaskan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru untuk memotong suku bunga. Ini berarti, data Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Maret menjadi faktor penting dalam menentukan apakah The Fed akan melanjutkan siklus pemotongan suku bunga mulai Juni mendatang.
Analisis Ekonomi dan Proyeksi Pasar
Para ekonom memperkirakan bahwa momentum penambahan lapangan kerja di AS mulai melambat akibat ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh tarif Trump. Analis dari TD Securities memperkirakan bahwa tingkat pengangguran akan naik untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 4,2% , sesuai dengan laporan terbaru. Selain itu, data lain seperti JOLTS Job Openings yang turun ke level 7,56 juta pada Februari—terendah sejak September 2024—juga menunjukkan perlambatan aktivitas pasar tenaga kerja.
Namun, data ADP yang dirilis pada Rabu lalu memberikan sinyal positif. Sektor swasta AS menambah 155.000 pekerjaan pada Maret, jauh lebih tinggi dari perkiraan 105.000 dan revisi kenaikan 84.000 di bulan Februari. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan eksternal, pasar tenaga kerja AS masih cukup tangguh.
Baca juga: EUR/USD Terkoreksi Jelang NFP AS: Apa Prediksi Tren EUR/USD?
Bagaimana Pengaruh NFP terhadap EUR/USD?
Dolar AS telah mengalami tekanan terhadap mata uang utama lainnya akibat kekhawatiran resesi yang dipicu oleh kebijakan tarif agresif Trump. Lalu, bagaimana dampak laporan Nonfarm Payrolls (NFP) terhadap pasangan mata uang EUR/USD ?
Skenario Positif untuk USD
Jika data Nonfarm Payrolls (NFP) menunjukkan hasil yang positif—misalnya, penambahan lapangan kerja di atas 150.000 —pasar mungkin akan menunda ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed hingga Juli atau Agustus. Dalam skenario ini, Dolar AS berpotensi menguat, dan EUR/USD kemungkinan akan tertekan ke level support 1,0900 atau bahkan 1,0860 .
Skenario Negatif untuk USD
Sebaliknya, jika data Nonfarm Payrolls (NFP) mengecewakan—misalnya, penambahan lapangan kerja di bawah 120.000 —ini dapat mempercepat ekspektasi pemotongan suku bunga pada Mei. Dalam hal ini, Dolar AS akan melemah, dan EUR/USD berpeluang meloncat menuju level resisten 1,1147 , yang merupakan tertinggi tujuh bulan terakhir.
Analisis Teknis EUR/USD
Menurut analis FXStreet, Dhwani Mehta , berikut adalah gambaran teknis pasangan mata uang EUR/USD :
Saat ini, EUR/USD diperdagangkan di dekat level tertinggi tujuh bulan di atas 1,1050 , dengan indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di wilayah overbought. Ini menunjukkan potensi koreksi jangka pendek.
Resisten Utama : Penembusan di atas 1,1050 dapat membuka jalan untuk pengujian ulang level tertinggi tujuh bulan di 1,1147 .
Support Utama : Jika gagal bertahan di atas 1,1050 , level support langsung berada di 1,0900 , diikuti oleh Simple Moving Average (SMA) 21-hari di 1,0860 . Koreksi lebih dalam dapat menguji SMA 200-hari di 1,0731 .
Kesimpulan
Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Maret memberikan kabar baik bagi pasar tenaga kerja, dengan penambahan 228.000 pekerjaan yang jauh melampaui ekspektasi. Namun, ketidakpastian ekonomi akibat tarif Trump tetap menjadi ancaman bagi prospek pertumbuhan AS. Bagi trader forex, data ini akan menjadi kunci untuk memprediksi langkah The Fed selanjutnya dan pergerakan EUR/USD .
Untuk saat ini, fokus pasar akan tertuju pada pidato Jerome Powell dan data ekonomi lainnya yang akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan. Apakah Dolar AS mampu bangkit dari tekanan, atau apakah EUR/USD akan melanjutkan tren bullishnya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Sumber: FXStreet