Beberapa isu kunci yang dibahas dalam negosiasi antara lain:
- Akses pasar ke AS untuk produk Indonesia.
- Penurunan tarif impor yang kompetitif.
- Pengurangan hambatan non-tarif dan kuota impor.
- Peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Indonesia juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan pembayaran asing seperti Visa dan Mastercard dengan membahas sistem pembayaran nasional dan standar QR code.
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun ada kekhawatiran dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani tetap optimis bahwa Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan di kisaran 5% tahun ini. Hal ini didukung oleh upaya diversifikasi ekspor dan penguatan sektor strategis seperti mineral, energi, dan teknologi.
Kesimpulan: Langkah Strategis untuk Hubungan Dagang yang Adil
Negosiasi tarif dengan AS merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar global. Dengan fokus pada perdagangan adil, deregulasi, dan kerja sama strategis, Indonesia berupaya memastikan bahwa kebijakan tarif tidak menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Investasikan kolaborasi, bukan konfrontasi—langkah ini dapat membuka peluang baru bagi Indonesia di era perdagangan global yang dinamis!